02 April 2013

HIDUP INI HANYA 1,5 JAM WAKTU AKHIRAT! (Renungan)


Hidup ini sangat singkat. Seperti kata pepatah Jawa "urip kuwi mung mampir ngombe." Hidup di dunia ini ibaratnya cuma mampir buat minum saja. Al Quran memberitahukan secara implisit bahwa satu hari di akhirat rasanya bagaikan 1000 tahun di dunia.

• "....Dan sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."­ [QS Al-Hajj (22) : 47].

• "Dia mengatur segala urusan dari langit ke Bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu."­ [QS As-Sajdah (32) : 5]

Bagaimana dengan umur manusia? Mari kita lihat berdasarkan Al Quran sebagai sumber kebenaran absolut. 

1 hari akhirat = 1000 tahun
24 jam akhirat = 1000 tahun
3 jam akhirat = 125 tahun
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun 

Apabila umur manusia itu rata-rata 60-70 tahun, maka hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu. Bahkan Tuhanpun berjanji dengan waktu. [QS Al-'Ashr (103) : 1-3]1) Demi masa; 2) Sungguh manusia berada dalam kerugian; 3) kecuali orang-orang yang beriman serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Ternyata hanya satu setengah jam saja yang akan menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak di Surga atau Neraka. Cuma satu setengah jam saja cobaan hidup, maka bersabarlah (QS 74:7, 52:48, 39:10). Demikian juga hanya satu setengah jam saja kita harus menahan nafsu dan mengganti dgn sunnahNya (QS 12:53, 33:38). "Satu Setengah Jam" sebuah perjuangan yg teramat singkat dan Allah akan mengganti dengan surga Ridha Allah (QS 9:72, 98:8, 4:114). Maka berjuanglah untuk mencari bekal perjalanan panjang nanti (QS 59:18, 42:20, 3:148, 28:77). Allah berfirman: "Kamu tinggal (di Bumi) hanya sebentar saja, jika kamu benar-benar mengetahui." (QS 23:114)

Maha Benar Allah atas segala firman Nya.


Read more: wisbenbae: HIDUP INI HANYA 1,5 JAM WAKTU AKHIRAT ! 

01 April 2013

RAHASIA BISNIS DARI ORANG CHINA


Saya mau share intisari dari buku “Rahasia Bisnis Orang Cina” tulisan Ann Wan Seng. KERJA KERAS ibarat kata keramat yang mendorong pedagang Cina berhasil dalam bisnisnya…“Jika dahulu bapaknya berjualan air di pinggir jalan, anaknya akan membuka restoran dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik yang memproduksi air dalam kemasan.” Orang Cina cenderung memilih berdagang karena bidang ini tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat. Selain bebas, kegiatan perdagangan juga menyediakan ruang yang luas bagi seseorang untuk mengembangkan kemampuannya. Perdagangan orang Cina tidak banyak formalitas dan birokrasi. Mereka berusaha menjadikan kegiatan dagang ini semudah mungkin.

“Jika kita sama rajinnya dengan orang-orang di Barat, kita tidak akan dapat menyaingi mereka,” kata Kim Woo Choong. Jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan, kecuali bekerja dengan lebih keras dan rajin. Persepsi orang Cina pada perdagangan adalah positif. Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan, kemewahan, dan kebahagiaan.

Pedagang yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit kembali. Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi, tetapi bukan untuk mengisi waktu luang. Keuntungan yang diperoleh tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi. 

Uang digunakan untuk menghasilkan uang. 

Pedagang Cina membolehkan terjadinya tawar-menawar. Meskipun proses ini memakan waktu dan mengurangi keuntungan, hal ini dapat menggembirakan hati pelanggan.

Pantang mengeluh di hadapan pelanggan, apalagi menunjukkan emosi negatif. 

Bersikap terbuka dan berlapang dada apabila menghadapi situasi sulit, dan tetap fokus mencari jalan keluar. Sekedar pintar berdagang tidak memberikan hasil yang maksimal. Harus didukung dengan sikap agresif, proaktif, berani, tahan banting, semangat tinggi, dan rela berjuang untuk merebut segala peluang yang ada.

Orang Cina rela bangun dini hari dan terus bekerja sampai malam hari. 

Apabila orang Cina mengatakan akan berdagang mereka biasanya tidak akan berpikir panjang untuk menindaklanjuti. Pengalaman dan kemahiran tidak penting karena hal itu dapat dipelajari kemudian. Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangatnya. Sebaliknya akan membuatnya semakin gigih. Kegagalan kedua dijadikannya pelajaran. Kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak.

Kegagalan berikutnya menguji kesabaran dan ketabahannya. 

Apabila melibatkan diri dalam kegiatan perdagangan, kita harus menetapkan tujuan atau target untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Budaya dagang orang Cina mengutamakan kecepatan dalam bertindak, hal ini penting seperti “siapa cepat dia dapat” .

Orang Cina mengijinkan pelanggan membuat pilihan sendiri, memberikan pelayanan yang baik, diskon atau kemudahan kredit. 

Dunia perdagangan penuh dengan persaingan keras dengan berbagai macam cara. Oleh karena itu pedagang harus mempersiapkan dirinya dengan seni ‘bela diri’ perdagangan untuk menghadapi serangan dalam bentuk apapun dan kemungkinan yang akan datang.

Seni berdagang memerlukan kecermatan dan ketelitian, tidak cukup jika kita mempelajari teori saja. Berdagang perlu praktik dan menuntut seseorang senantiasa fleksibel. 

Seni berdagang orang Cina mengutamakan prinsip ‘win-win’. Pedagang harus memiliki daya tahan, mental, dan jiwa yang kuat.

Tanpa mengalamin kerugian, keuntungan tidak mungkin datang. 

Sebagian dari keuntungan disimpan untuk mengembangkan kegiatan perdagangan dan menghadapi kemungkinan apapun yang di luar dugaan. Sebagian lagi digunakan untuk modal kerja. Kerugian jangka pendek merupakan jalan yang dilalui untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang.

Pedagang Cina mempunyai kode etik. Menjatuhkan perdagangan orang lain adalah perbuatan yang terkutuk. 

Bagi masyarakat Cina, pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan perdagangan orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan pertimbangan kemanusiaan. Pedagang yang tidak mematuhi etika ini akan terkena sangsi. Perbuatan menjatuhkan perdagangan orang lain dianggap sebagai tindakan yang menyalahi aturan. Sekali namanya sudah rusak, selamanya orang tidak akan mempercayainya lagi.

Meskipun kasih sayang dan sikap patuh tidak dapat dinilai dengan uang, kekayaan akan dapat memberikan kebahagiaan dan meningkatkan status sosial keluarga dalam masyarakat.

Beberapa faktor yang memotivasi keberhasilan orang Cina adalah kemiskinan, perasaan kurang aman, kemampuan bertahan hidup di tempat orang, tidak ada pilihan, dan ajaran falsafah yang didapat sejak kecil.

Dalam sistim sosial orang Cina, anak laki-laki adalah ahli waris keturunan. Salah satu cara menunjukkan penghormatan kepada kedua orangtua dan mengangkat martabat keluarga adalah dengan menjadi kaya. Satu-satunya cara menjadi kaya adalah melalui kegiatan perdagangan.

Uang tidak pernah jadi penghalang. Asal ada kemauan, pasti ada jalan. Jika belum ketemu jalan, buatlah jalan.

Petuah untuk berhasil dalam bidang perdagangan adalah dengan menjadi pedagang yang jujur, terpercaya, dan memudahkan urusan. Untuk menjadi pedagang yang berhasil, harus mampu meyakinkan pelanggan. Pedagang Cina tidak takut dan tidak pelit untuk mengeluarkan sedikit biaya tambahan asal mereka dapat ‘menangkap’ dan memikat hati pelanggannya.

Kesabaran itu memang pahit, tapi buahnya sangat manis.

Jika ketekunan digabungkan dengan tekad yang kuat dan diperkuat dengan KESABARAN niscaya akan menjadi asset yang cukup berharga bagi siapa saja yang ingin melibatkan dirinya dalam perdagangan.

Kebanyakan usahawan Cina yang sukses bekerja sekurang-kurangnya 18 jam sehari. 

Beberapa ciri yang menunjukkan seseorang itu memiliki bakat berdagang : mukanya bulat, enak dipandang, badan berisi, dahi cerah dan luas, serta begitu bergairah terhadap uang. Emas yang tersembunyi hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang gigih mencari dan menggalinya. Orang Cina tidak mencari-cari alasan. Mereka berusaha menghilangkan alasan apa pun dan menjauhkan diri dari pendapat-pendapat negatif (yang tidak membantu mereka).

Pandai atau tidaknya seorang pedagang hanya dapat diketahui setelah dia berhasil mengatasi segala rintangan yang menghadang di dalam perdagangan yang beresiko tinggi. Sekali melangkah, mereka akan terus melangkah. Tidak ada kata mundur.

Orang Cina percaya, nasib buruk dapat diubah. 

Sial dan malang dapat dibuang dan digantikan dengan nasib baik. Masalah adalah batu loncatan, dan bukan penghalang sebuah keberhasilan. Pedagang tidak harus cerdik dan memiliki otak yang cerdas. Yang diperlukan adalah KEBERANIAN menghadapi tantangan apa pun yang datang.

Kedinamisan dalam masyarakat Cina berkaitan erat dengan sikap mental orang Cina, fleksibel, mudah beradaptasi, menyesuaikan diri dengan perubahan iklim ekonomi dan perilaku pasar. Pedagang Cina biasanya tutup buku pada setiap akhir tahun. Suatu perdagangan dikatakan berhasil jika pada akhir tahun itu mencatat keuntungan. Para pedagang Cina akan menyelesaikan utang tiga hari menjelang tahun baru.

Pedagang pamali, tidak boleh mengatakan sesuatu yang tidak baik ketika memulai babak baru perdagangannya. Lokasi perdagangan yang dianggap baik adalah yang memiliki kemudahan memarkir kendaraan, angkutan umum, dan dekat dengan pusat administrasi pemerintahan.

Feng Shui adalah ilmu sains dan geografi yang digunakan orang Cina untuk mencari tempat membangun usaha perdagangan dan rumah kediaman.Impian hanya tinggal impian jika pedagang terus bertahan di batas bawah dan tidak mau mengubah sikap mental dan tindakan. Orang Cina mewujudkan impiannya dengan menyusun strategi untuk memperkecil risiko kerugian, memperbaiki kedudukan dan masa depannya.

Pedagang harus memiliki daya tahan dan semangat juang yang tinggi, tidak mudah takluk pada keadaan, tetapi berusaha membuat keadaan tunduk pada kehendak mereka. Modal, bukan penentu utama untuk berhasil atau tidaknya perdagangan. Kadangkala modal yang sedikit diiringi dengan pengetahuan seluk beluk perdagangan yang mantap dapat membuat pedagang berhasil.

Mereka yang sudah memiliki tekad untuk berdagang tidak perlu membuang waktu membuat perencanaan yang rapi, memikirkan resiko, dan mempertimbangkan untung rugi. Yang diperlukan adalah tindakan nyata setelah memikirkan strategi dagang yang terbaik.

Perjalanan seribu batu dimulai dengan langkah pertama. 

Keberhasilan orang Cina bukan disebabkan keahlian mereka dalam bidang perdagangan melainkan hasil kerja keras, kesungguhan, keberanian, keyakinan, perencanaan, keringat, air mata, dan pengorbanan yang turut melibatkan seluruh anggota keluarga.

Orang Cina rela menebalkan muka, menahan caci maki orang lain, dan hidup sederhana. Setiap sen yang diperolehnya digunakan dengan sangat hati-hati. Jika ingin mencari rekan bisnis, carilah orang yang dapat dipercaya. Teman dekat belum tentu menjamin bahwa dia akan setia dan tidak akan mengkhianati temannya. Agar keuntungan terus bertambah, sebagian keuntungan disumbangkan kepada yang membutuhkan, sebagian digunakan untuk investasi kembali.

Wawasan bisnis orang Cina

Kesulitan, kepedihan, keletihan, tidak pernah melemahkan pedagang yang berwawasan. Dalam perdagangan, ada waktunya muncul dan tenggelam. Jika tenggelam, harus muncul kembali, jika jatuh harus cepat bangun lagi dengan kekuatan yang baru.


18 Maret 2013

Manajemen Resiko


3 Lini Pertahanan Risiko

 “To love is to risk not being loved in return. To hope is to risk pain. To try is to risk failure, but risk must be taken because the greatest hazard in life is to risk nothing.”—Anonim

Tidak ada organisasi yang dapat mengklaim dirinya bebas dari segala risiko. Baik organisasi besar maupun kecil. Baik organisasi publik maupun privat, profit maupun non-profit, formal maupun non-formal pastilah memiliki risiko. Bahkan risiko bersifat inheren pada segala sesuatu. Dia bersanding side-by-side dengan value, layaknya dua sisi mata uang yang sama.
Yang membedakan diantaranya adalah seberapa besar tingkat paparan risikonya saja serta seberapa besar tingkat penerimaannya terhadap risiko tersebut. Namun demikian jangan sampai karena semua ada risikonya lalu menghalangi kita untuk meraih value yang ada bersamanya. Sehingga kemudian yang dipikirkan berikutnya adalah bagaimana mengelola risiko-risiko yang ada untuk menekan dampak negatif jika risiko tersebut benar-benar terjadi. Untuk membantu organisasi dalam merancang sistem pengelolaan risikonya maka dirancanglah berbagai framework manajemen risiko organisasi atau yang sering diistilahkan dengan Enterprise Risk Management (ERM). Kerangka kerja ERM ini dirancang untuk membantu keinginan manajemen dalam mengelola risiko secara efektif dan sistematis. Namun demikian –betapapun—implementasi ERM ini membutuhkan lingkungan dan struktur yang mendukung. Lingkungan inilah yang berlaku sebagai pertahanan terhadap risiko-risiko yang ada.
Beberapa waktu yang lalu, salah satu klien saya begitu bersemangat mendengung-dengungkan pada setiap kesempatan istilah “Pertahanan 3 lapis”. Sepertinya baru habis mendapatkan training mengenai itu yang sangat merasuk ke dalam relung kesadarannya. Sehingga pada setiap inisiatif yang direncanakan maka akan selalu dikaitkan dengan jargon “pertahanan 3 lapis” tersebut.
Sebenarnya apakah yang mereka maksud dengan “pertahanan 3 lapis” itu?
Istilah tersebut sebenarnya merupakan terjemahan dari “the three lines of defense” (3LD). Dan 3LD inilah saya maksud di atas dengan lingkungan pertahanan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan ERM dalam organisasi.
Pada setiap lini pertahanan tersebut dibutuhkan penanganan risiko yang tepat untuk mendukung penerapan framework ERM yang telah didesain. Apa saja lini-lini pertahanan yang dimaksud itu?

Lini pertahanan pertama adalah pada para karyawan dari departemen/bagian yang melakukan atau memproses transaksi, dialah pemilik risiko itu. Karena itu orang-orang ini mesti menjalalankan proses-proses pengelolaan risiko seperti identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko hingga penanganan terhadap risiko-risiko yang ada. Untuk organisasi yang besar, bisa saja dibentuk semacam komite manajamen risiko sebagai lini pertahanan pertama ini.
Lini pertahanan kedua adalah fungsi manajemen kepatuhan pada tingkatan enterprise yang mengawasi aktifitas manajemen risiko pada lini pertahanan pertama. Lini ini tidak terlibat langsung dalam aktifitas transaksi sehari-hari dan pengelolaan risiko. Bentukya bisa merupakan manajemen senior, atau komite tersendiri bergantung pada framework ERM yang disepakati. Lini pertahanan kedua ini bertangung-jawab untuk membantu dalam penentuan kapasitas risiko, risk appetite, strategi, kebijakan dan struktur yang dibutuhkan untuk pengelolaan risiko. Selain itu lini ini juga bertanggung-jawab untuk melakukan pengawasan, monitor, review pelaporan risiko, serta memastikan kepatuhan (compliance) sesuai kebutuhan manajemen risiko organisasi.
Jika lini pertahanan pertama adalah pihak yang melakukan transaksi/proses bisnis, dan lini pertahanan kedua adalah pihak manajemen diatasnya yang memastikan lini pertahanan pertama mengelola risikonya dengan baik melalui mekanisme-mekanisme sesuai dengan yang diatur pada framework ERM, lalu lini pertahanan ketiga itu yang mana lagi?
Lini pertahanan ketiga dipegang oleh pihak auditor baik internal maupun eksternal. Auditor internal dan eksternal ini secara reguler melakukan review terhadap aktifitas dan hasil dari lini pertahanan pertama dan kedua dalam mengelola risiko dan kepatuhan sesuai framework ERM yang ditetapkan. Hasil review independen ini kemudian mesti dikomunikasikan ke manajemen eksekutif terkait dan juga direksi (BOD) untuk memastikan temuan dan rekomendasi perbaikan yang diperlukan ditindak-lanjuti dengan baik.
Mendesain dan men-setup struktur dan mekanisme tata kelola risiko ini sebenarnya bukanlah bagian tersulitnya. Tantangan sebenarnya adalah bagaimana dalam penerapannya semua lini tersebut bisa selaras ekspektasi dan persepsinya tentang pengelolaan risiko yang sedang terjadi di organisasinya. Ada sebuah perusahaan di Indonesia yang menerapkan manajemen risiko yang baik, bahkan memiliki sertifikasi pada tingkatan yang jarang dimiliki oleh perusahaan sejenis di Indonesia bahkan dunia. Tapi untuk bidang IT, mereka sempat lengah, mekanisme pertahanan antar lini ini tidak berjalan dengan baik. Penyebabnya antara lain –menurut saya-- adalah kesenjangan kompetensi IT yang cukup lebar antara lini pertama sebagai risk owner dengan lini-lini lainnya. Akibatnya informasi tidak mengalir sebagaimana seharusnya. Informasi yang mengalir dari lini pertama lebih banyak informasi yang baik-baik saja tanpa dapat diverifikasi lebih dalam lagi oleh lini lainnya. Akibatnya paparan risikonya pun menumpuk menjadi bom waktu yang semakin lama semakin mengerikan. Dan akhirnya pada titik tertentu akhirnya “bom” itu meledak juga tanpa dapat ditutup-tutupi lagi. Perusahaan dan beberapa pihak lainnya pun menjadi sangat dirugikan karenanya. Kenyataan tersebut mengingatkan saya pada sebuah quotes terkenal: risk varies inversely with knowledge. Risiko berbanding terbalik dengan pengetahuan. Betul..betul..betul.[manajemen-ti/picture:flickr flaimo]

03 Februari 2013

Bisnis Kripik Singkong, Lumayan..


Keripik singkong merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai Anda bersama rekan dan keluarga.
 
Seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen, kini keripik singkong mulai diinovasikan menjadi keripik pedas dengan beberapa tingkatan level. Meskipun trend tersebut belum lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen keripik singkong mulai beralih jalur dengan menambahkan ekstra pedas pada produk keripik yang diciptakannya.

Sejatinya, produk keripik singkong pedas bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal peningkatan level rasa pedas yang ditawarkan, kini keripik tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya. 

Konsumen
Rata-rata penggemar berat makanan pedas adalah kalangan remaja atau anak muda. Anda bisa menjadikannya sebagai target pasar yang sangat potensial, dengan cara menawarkan beberapa level rasa pedas untuk memenuhi permintaan para konsumen. 

Info Bisnis
Saat ini berbagai macam merek keripik pedas bisa kita temukan di pasaran. Sebut saja keripik pedas Maicih, Kripik Setan, Keripik Jenglots, Kripik Goal, Keripik Mang Lada, dan masih banyak lagi merek keripik pedas lainnya yang bisa kita temukan di berbagai pelosok daerah. Rata-rata para produsen keripik pedas tersebut menawarkan tingkatan level pedas dari mulai level satu hingga level sepuluh, atau ada juga yang menawarkan level Dewa dan setengah Dewa untuk membedakan tingkat pedas yang ditawarkannya kepada para konsumen.
Nah, bagi Anda yang tertarik mengangkat keripik singkong pedas sebagai peluang usaha. Berikut ini kami informasikan beberapa hal yang perlu Anda siapkan, sebelum memulai usaha tersebut.
  1. Pertama-tama ketahui jenis singkong yang berkualitas bagus. Lebih baik Anda bekerjasama langsung dengan petani singkong yang ada di kota Anda, untuk mendapatkan harga beli yang lebih miring dan kualitasnya benar-benar terjamin.
  2. Persiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk memproduksi keripik singkong pedas. Misalnya saja seperti mesin pengiris singkong (slicer), mesin pengemas (sealer), alat penggorengan, plastik kemasan, dll.
  3. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam mengolah keripik singkong. Pastikan keripik singkong yang Anda hasilkan memiliki tekstur yang renyah dan cita rasa pedasnya memberikan sensasi berbeda bagi lidah para konsumen.
  4. Memiliki strategi yang unik untuk mengemas keripik pedas dengan menarik. Selain cita rasanya yang lezat, kemasan produk menjadi salah satu daya tarik yang cukup kuat bagi para konsumen. Kemasan yang menarik akan membuat calon konsumen tertarik, hingga akhirnya mereka penasaran dan membeli produk keripik singkong pedas yang Anda tawarkan.

 

Cara Membuat Keripik Pedas

Bahan :
1 Kg singkong diiris bulat tipis
1 sendok teh kapur sirih

Bumbu :
5 butir bawang merah
1 sendok makan cuka
4 siung bawang putih
Garam menurut selera
2 ons cabe giling
10 butir cabe merah
Minyak goreng.

Cara membuatnya :
  • Irisan singkong di rendam dalam air kapur sirih selama 1/2 jam
  • Haluskan bumbu dan tumis dengan api kecil sampai bumbu  merata dan kental
  • Setelah matang masukkan cuka secukupnya dan dinginkan.
  • Tiriskan irisan singkong, keringkan diatas nampan beralaskan kertas atau lap kering.
  • Goreng irisan singkong dalam minyak panas dan terendam.
  • Jangan sampai singkong melekat satu sama lain. Bila busa minyak hilang angkat gorengan dan tiriskan.
  • Aduk bersama sambal yang telah dingin. 

keripik pedas
Kelebihan Bisnis
Prospek bisnis keripik singkong pedas masih sangat terbuka lebar. Bahkan saat ini banyak konsumen yang menjadikan keripik singkong pedas sebagai buah tangan yang cocok bagi sanak saudara di luar kota. Sehingga tidak heran bila sekarang ini keripik Maicih menjadi pilihan alternatif bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung, dan singkong balado pedas menjadi pilihan oleh-oleh khas dari daerah Padang.
Disamping prospeknya yang masih sangat bagus, menjalankan bisnis keripik singkong pedas tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Anda bisa memulainya dengan skala rumah tangga, dan menggunakan perabot dapur di rumah Anda sebagai sarana dan prasarana dalam memproduksi keripik singkong pedas. Yang terpenting dalam proses produksi adalah menggunakan bahan baku berkualitas bagus dan mengasah keahlian Anda dalam mengolah singkong, sehingga cita rasa yang dihasilkan juga benar-benar berkualitas. 

Kekurangan Bisnis
Kendala usaha yang biasanya ditemui para produsen keripik singkong pedas adalah sulitnya mendapatkan persediaan bahan baku singkong dan cabe yang benar-benar berkualitas bagus. Persediaannya yang kurang stabil membuat harga bahan baku tersebut cenderung naik turun, sehingga para pelaku usaha harus pintar-pintar menyiasatinya tanpa harus menaikan harga jual produk ke pasaran.
Selain itu, kendala berikutnya yaitu adanya persaingan pasar yang cukup ketat. Sekarang ini jumlah produsen keripik singkong pedas sudah cukup banyak di pasaran, sehingga para pelaku usaha dituntut untuk menghasilkan cita rasa yang lezat dan melengkapinya dengan kemasan yang bisa menarik perhatian konsumen. 

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang perlu Anda lakukan yaitu membranding produk Anda sebagai salah satu keripik singkong dengan cita rasa yang super ekstra pedas. Dalam hal ini Anda bisa mencantumkan merek serta slogan tertentu yang bisa menyampaikan pesan pedas pada keripik tersebut kepada para konsumen. Dengan strategi tersebut, diharapkan bisa menimbulkan rasa penasaran bagi para konsumen, hingga pada akhirnya mereka mulai percaya untuk mencoba produk buatan Anda.
Selanjutnya untuk memperluas jangkauan pasar, Anda bisa membuka sistem keagenan baik secara offline maupun online bagi para distributor makanan yang tertarik memasarkan produk keripik singkong Anda. Cara ini terbilang efektif, karena selain tidak dibutuhkan tambahan biaya promosi, Anda mendapatkan bantuan dari para agen untuk meningkatkan omset penjualan setiap bulannya. Strategi promosi lainnya yang juga bisa Anda jalankan yaitu dengan cara mengikuti berbagai pameran UKM yang sering diadakan di sekitar daerah Anda. Melalui pameran, Anda bisa mengenalkan produk keripik singkong pedas kepada khalayak ramai, dan membuka peluang yang lebih besar untuk mengembangkan usaha tersebut. 

Kunci Sukses
Dalam menjalankan bisnis keripik singkong pedas, yang terpenting adalah menjaga kualitas cita rasa pedas yang ditawarkan dan menjamin kerenyahan keripik yang dihasilkan. Kedua hal tersebut menjadi faktor penentu kualitas keripik singkong yang Anda tawarkan kepada para konsumen.  Kemudian, dukung kualitas produk Anda dengan strategi pengemasan produk yang menarik. Hal ini penting untuk menarik perhatian konsumen dan menjadi salah satu alat bagi mereka untuk membedakan produk Anda dengan produk lainnya milik kompetitor.


 Analisa Ekonomi

Asumsi
- Produksi skala rumah tangga
- Dibantu oleh dua orang tenaga kerja

Modal awal
Mesin pengiris singkong (Slicer)                 Rp 4.500.000,00
Mesin pengemas (Sealer)                          Rp   500.000,00
Peralatan menggoreng (wajan dan alat penirisnya) Rp   300.000,00
Kompor gas dan tabung 3 kg                       Rp   300.000,00+
Total                                            Rp 5.600.000,00

Peralatan mengalami penyusutan dengan rincian sebagai berikut :
- Mesin slicer : 1/60 x Rp 4.500.000,00    Rp  75.000,00/bln
- Mesin sealer : 1/36 x Rp 500.000,00      Rp  13.900,00/bln
- Penggorengan : 1/36 x Rp 300.000,00      Rp   8.400,00/bln
- Kompor gas : 1/36 x Rp 300.000,00        Rp   8.400,00/bln+
Total                                      Rp 105.700,00/bln 

Biaya operasional per bulan
Belanja bahan baku per hari :
- Singkong (Rp 1.500,00/kg x 50 kg)        Rp  75.000,00
- Minyak goreng (Rp 13.000,00/kg x 20 kg)  Rp 260.000,00
- Cabe                                     Rp 250.000,00 +
Total                                      Rp 585.000,00 
Biaya belanja per bulan :
Rp 585.000,00 x 30 hari                        Rp 17.550.000,00
Plastik kemasan                                Rp  1.500.000,00
Gas 3 kg (Rp 17.500,00 x 15 tabung)            Rp    262.500,00
Gaji pegawai (2 orang x Rp 800.000,00)         Rp  1.600.000,00
Biaya transportasi                             Rp  1.000.000,00
Biaya penyusutan peralatan                     Rp    105.700,00+
Total                                          Rp 22.018.200,00 

Omset penjualan per bulan
Rata-rata penjualan produk Rp 1.000.000,00/hari :
Rp 1.000.000,00 x 30 hari                      Rp 30.000.000,00 

Laba bersih per bulan 
Rp 30.000.000,00 - Rp 22.018.200,00            Rp 7.981.800,00


Semoga informasi peluang usaha keripik singkong pedas untungnya mengalir deras ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan menjadi inspirasi bisnis bagi Anda yang sedang bingung untuk memulai sebuah usaha. Ciptakan peluang baru bagi bisnis Anda, dan datangkan untung sebesar-besarnya. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Salam sukses